(Foto: source images by google)
Istana Dalam Loka berdiri kokoh di tengah Kota Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Istana
Dalam Loka merupakan saksi sejarah yang memperlihatkan kejayaan Kesultanan
Sumbawa pada zamannya.
Istana ini
dibangun pada tahun 1885, diprakarsai oleh Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III yang menjadi Sultan ke-16 dari Dinasti Dewa
Dalam Bawa. Berbentuk rumah panggung dengan luas bangunan 904 M2, Istana Dalam
Loka terlihat sangat megah.
Istana yang dengan bahan kayu ini
memiliki filosofi “adat berentikosyara, syarabarentiko kitabullah”
yang berarti semua aturan adat istiadat maupun nilai-nilai dalam sendi
kehidupan tau Samawa (masyarakat Sumbawa) harus semangat pada syariat Islam.
Lambang
keislaman dapat dilihat pada kayu penyangga yang berjumlah 99 bila
diartikan mempunyai kesamaan dengan sifat ALLAH Subhanahu Wata'ala (Asma'ul Husna). Bangunan utama bala rea yang dibangun dengan
kayu jati merupakan pengganti kediaman raja yang dulu pernah terbakar saat
terjadi letusan bubuk mesiu kerajaan.
Awalnya Dalam Loka
berfungsi sebagai kediaman raja. Fungsi itu berubah sejak dibangunnya istana
baru pada tahun 1932. Kini istana Dalam
Loka berfungsi sebagai cagar budaya yang mengingatkan jika dahulu pernah
berdiri Kesultanan Sumbawa yang pernah berjaya pada zamannya.
Sebagai mahasiswa
Universitas Teknologi Sumbawa juga harus mengetahui tentang kesejarahan yang
ada di Sumbawa.
Hal ini bisa menjadi pengetahuan dan pengalaman khususnya bagi
mahasiswa rantau yang ada di Universitas Teknologi Sumbawa.
Penulis: N.J.A 066
Penyunting: A.D.S 017
No comments:
Post a Comment