Oleh: Lila Fadilah Kusuma
NIM: 17.01.051.047
Feminisme adalah sebuah kata yang sangat tidak asing di telinga kita. Namun, seringkali segelintir orang tidak memahami makna dari kata tersebut. Feminisme adalah gerakan dari kaum wanita atau pria untuk menghapuskan perilaku bias gender dan menyamaratakan antara pria dan wanita. Jika saya sederhanakan bahasanya “jika pria boleh, wanita juga boleh. Jika pria bisa, maka wanita juga punya hak yang sama dalam berbagai bidang. Ini adalah dasar dari faham feminisme yang terus berkembang hingga saat ini. Feminisme pertama kali ditemukan pada awal ke-19 oleh seorang sosialis yang berkebangsaan Perancis, bernama Charles Fourier. Terdapat perbedaan pendapat mengenai awal mula munculnya feminisme menurut berbagai ahli. Feminisme berasal dari bahasa latin yakni femina (wanita). Hamid Fahmi Zarkasi mengutip pendapat dari Ruth Tucker dan Walter I. Liefild dalam buku mereka yang berjudul Daughter of the Church yang menyatakan bahwa kata feminisme berasal dari kata fe atau fides dan minus yang bermakna kurang iman (less in faith). Tokoh yang berperan atau terlibat dalam kegiatan feminisme disebut feminis.
NIM: 17.01.051.047
Feminisme adalah sebuah kata yang sangat tidak asing di telinga kita. Namun, seringkali segelintir orang tidak memahami makna dari kata tersebut. Feminisme adalah gerakan dari kaum wanita atau pria untuk menghapuskan perilaku bias gender dan menyamaratakan antara pria dan wanita. Jika saya sederhanakan bahasanya “jika pria boleh, wanita juga boleh. Jika pria bisa, maka wanita juga punya hak yang sama dalam berbagai bidang. Ini adalah dasar dari faham feminisme yang terus berkembang hingga saat ini. Feminisme pertama kali ditemukan pada awal ke-19 oleh seorang sosialis yang berkebangsaan Perancis, bernama Charles Fourier. Terdapat perbedaan pendapat mengenai awal mula munculnya feminisme menurut berbagai ahli. Feminisme berasal dari bahasa latin yakni femina (wanita). Hamid Fahmi Zarkasi mengutip pendapat dari Ruth Tucker dan Walter I. Liefild dalam buku mereka yang berjudul Daughter of the Church yang menyatakan bahwa kata feminisme berasal dari kata fe atau fides dan minus yang bermakna kurang iman (less in faith). Tokoh yang berperan atau terlibat dalam kegiatan feminisme disebut feminis.
Gerakan feminisme ini terbentuk dari kesadaran bahwa wanita mengalami penindasan dan eksploitasi. Feminisme juga seringkal disebut keadaran wanita akan penindasan dan eksploitasi wanita baik dalam keluarga, lingkungan kerja maupun di dalam lingkungan masyarakat. Karena adanya kesadaran ini, maka gerakan menuntuk kesetaraan pun dimulai. Bidang yang paling dikejar oleh para feminis adalah dua bidang yang didominasi kaum pria yakni politik dan ekonomi. Maka tak heran jika sekarang perempuan karir dan sosialita kian bertebaran.
Meskipun feminisme mengatakan bahwa dirinya membela hak-hak kaum wanita, namun nyatanya gerakan ini tidak selalu menjurus ke arah positif. Hal ini dibuktikan dengan aksi-aksi ekstrem mereka yang menimbulkan berbagai kontraversi, seperti gerakan femen. Femen merupakan kelompok radikal yang berdiri pada tahun 2008 di ukraina dan telah menyebar ke beberapa negara. Gerakan ini justru membawa sesat bagi para wanita. Sebuah slogan yang selalu mereka acapkan tiap aksinya yaitu “god is a woman”. Mereka menginginkan kebesan bagi kaum wanita yang sebebas-bebasnya. Mereka meyakini bahwa tuhan menciptakan mereka bebas dan mereka bebas melakukan apapun dengan tubuhnya. Hal ini seperti sebuah lelucon dan kebohongan yang nyata dilakukan kaum femen untuk menipu seluruh wanita di berbagai belahan dunia. Mereka meneriakkan aksi mereka yaitu : “stop tourism, girls shouldn’t sell themselves, I am a woman not an object”. Namun nyatanya aksi ini mereka lakukan dengan kondisi sambil bertelanjang dada bahkan tanpa busana sama sekali dan dengan coretan-coretan di tubuh mereka. Hal ini sangat bertolak belakang antara apa yang mereka teriakkan dengan apa yang mereka lakukan.
Menolak menjadi objek sex namun justru mereka sendiri lah yang menjadikan dirinya objek. Femen secara terang-terangan menyebut ideologinya yakni seksualitas perempuan melawan patriarki.
Dikutip dari thisisgender.com, FEMEN adalah gambaran bagaimana kaum wanita telah terjebak dalam arus liberalisme. Kaum yang pemikirannya telah dipengaruhi oleh liberalisme akan sangat terobsesi dengan tubuhnya sendiri. Hal ini sangat identik dengan membuka aurat dan mengumbar bagian tubuh wanita. Lucunya lagi, Femen yang mendukung aksi membuka aurat justru mengecam tindakan prostitusi, padahal kedua hal tersebut sangat identik. Pada akhirnya, Femen terjebak dalam pemikirannya sendiri yang dualis. Gerakan yang mereka lakukan dengan bertelanjang dada dan menyerang tokoh masyarakat mereka kira menjadi tindakan yang membela kaum wanita. Padahal, perbuatan mereka hanya mengganggu kenyamanan publik, tidak mengangkat martabat wanita apalagi mencerdaskan wanita. Akibatnya, Femen justru menjadi lalai mencari solusi dan berbagai problematika sesungguhnya dan terus bergulir dalam lingkaran setan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali tidak menyadari bahwa pemikiran dan tingkah laku kita telah tercemar paham feminisme yang menyesatkan. Dan akhirnya kita hanya membiarkan saja hal ini terjadi karena tidak tahu apa saja dampak buruk yang terjadi nantinya. Namun justru kegalauan dan perasaan ter tindas yang dirasa oleh kaum wanita dalam kehidupannya karena tidak mengetahui apa saja fitrah dan tanggung jawab wanita sebenarnya tanpa harus berlomba mengejar tugas yang menyerupai hak laki-laki. Hal ini dapat kita lihat pada beberapa ulasan dibawah.
Bebas tanpa batas. wanita yang terpengaruh feminisme memiliki pandangan bahwa mereka bebas menjadi apa saja dan melakukan apapun sebagai wujud pengembangan dirinya. Kebebasan itu pun mereka kaitkan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) yang ujung-ujungnya justru membuat wanita lepas dari fitrahnya.
Materi menjadi standar kebahagiaan. Imaji wanita yang sukses di masa modern ini adalah “memiliki kedudukan, uang, dan gaya hidup mewah”. Hal ini mungkin terdengar sepele, namun pada kenyataannya ini adalah hasil dari paham feminisme yang telah meracuni wanita. Wanita berlomba-lomba untuk menyamai dan mengungguli laki-laki dalam berbagai bidang termasuk mencari nafkah. Bagi wanita masa kini menjadi wanita karir adalah sebuah prestasi. Terlebih lagi ketika karir seorang wanita lebih baik daripada laki-laki adalah idaman bagi siapapun.
Bersaing lintas gender. Wanita juga merasa ingin mengejar karir gemilang layaknya laki-laki dan merasa ruang gerak wanita sangat terbatas dibandingkan laki-laki. Feminisme kemudia menjerumuskan wanita pada pemahama bahwa “ketika laki-laki boleh melakukan sesuatu, maka perempuan juga boleh. Laki-laki dan perempuan punya hak yang sama mengerjakan apa yang di sukai dan di mau”. Pemikiran ini akhirnya dilakukan tanpa peduli fitrah dan norma apapun. Laki-laki mendapat gaji 10 juta, wanita juga harus 10 juta. Laki-laki jadi presiden maka perempuan juga jadi presiden. Laki-laki jadi suppir truk, maka perempuan juga ingin jadi supir truk. Laki-laki bajak sawah, maka wanita juga ingin? Bukankah hal ini terdengar cukup gila jika kita ingin menyamakan antara perempuan dan laki-laki dalam segala bidang.
Free Sex. Dampak yang sangat parah dari paham feminisme akan menjerumuskan wanita kedalam lubang hitam. Dikutip dari social.rollins.edu, pernikahan dalam feminisme radikal adalah bentuk penindasan terhadap wanita, karena mereka harus tunduk terhadap pria. Mereka beranggapan bahwa lebih baik hidup sendiri daripada harus dikenal menjadi seorang ibu rumah tangga. Seseorang mungkin saja enggan untuk menikah, namun naluri melangsungkan keturunan yang dimiliki oleh manusia akan terus mendesak agar dipenuhi. Maka dari sinilah orang-orang yang tidak menikah akan melampiaskannya pada sex bebas tanpa adanya ikatan. Hal ini kemudian dianggap wajar seolah menjelaskan bahwa ini yang disebut arti kebebasan sebenarnya. Aborsi. Tindakan yang menjadi akibat dari sex bebas yakni aborsi kian berkembang dikalangan masyarakat. Entah ada berapa juta janin yang tidak berdosa digugurkan oleh para pelaku zina. Pasangan sex bebas hanya memikirkan kenikmatan untuk melampiaskan nafsunya saja tanpa memperdulikan akibat buruk yang akan dihasilkan. Ini adalah bukti nyata akibat dari gaya hidup bebas sebebas bebasnya yang dicari kaum feminisme.
LGBT. Saat seorang wanita merasa terdeskriminasi oleh kaum pria yang dianggap curang dengan kebebasan yang bisa mereka lakukan. Wanita merasa kecewa dengan kaum pria dengan ketidak adilan yang didapat. Hal ini justru berimbas pada wanita yang merasa lebih baik untuk menjalin hubungan sesama jenis, karena dianggap saling mengerti satu sama lain dan tidak ada deskriminasi antara hubungan keduanya. Parahnya, beberapa negara liberal malah melegalkan tindakan LGBT karena dianggap sebagai hak asasi manusia. Itu adalah pilihan hidup seseorang dan tidak menjadi masalah selama tidak mengganggu hak orang lain. Tidak puas hanya dengan hubungan yang bebas dengan siapapun, timbul lah ulah lainnya yaitu dengan melakukan transgender atau mengubah jenis kelamin. Ini adalah upaya teratas dari upaya penyetaraan gender.
Eksploitasi Wanita. Sebelumnya telah dibahas mengenai ide feminisme yang menyebabkan materi menjadi standar kebahagiaan semua orang. Apapun dilakukan untuk mendapatkan materi tanpa perduli bagaimana caranya. Industri perekonomian zaman ini sudah semakin gila. Harga yang tinggi telah disiapkan untuk wanita yang siap anggota tubuhnya di eksploitasi untuk menjadi konsumsi publik. Para wanita seperti sedang berada dialam bawah sadar bahwa kini harga dirinya sedang digadaikan. Buktinya dapat kita perhatikan di sekeliling kita yakni berbagai iklan, majalah, dan media lainnya, seringkali menjadikan perempuan sebagai model utama atau objeknya meskipun produk yang di tawarkan tidak ada hubungannya sama sekali dengan perempuan. Bagian-bagian tubuh wanita banyak ditampilkan untuk menarik perhatian para kau pria. Dan bukti lainnya dapat kita jumpai pada pameran mobil atau SPG rokok yang menggunakan model wanita dengan berbagai kualifikasi kecantikan fisik.
Sejauh ini, kita sudah banyak terjebak dalam tipu daya feminisme yang terkadang kita sendiri tidak sadar bahwa kita sedang terpengaruh. Pria dan wanita tidaklah sama, justru memeperlakukan mereka sama adalah sebuah ketidak adilan. Mengapa demikian? Hal ini karena perempuan dan laki-laki telah diciptakan dan dilahirkan dengan kemampuan yang berbeda entah dari segi fisik, otak, maupun hormonnya sehingga membuat mereka tidak boleh disamakan. Beberapa penelitian para ahli telah membuktikan fakta bawa perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan yang membuat mereka memiliki kemampuan dan tugas yang berbeda.
1. Gaya berfikir.
Dalam hal berfikir, wanita dan laki-laki memiliki perbedaan karakter yang berpengaruh pada penentu pekerjaan dan hobi mereka. Berdasarkan data dari ILO (International Labour Organization) dalam tren tenaga kerja dan sosial di Indonesia 2014-2015, proporsi pekerja menurut pekerjaannya, wanita paling dominan di bidang pekerjaan profesional& jasa yaitu 57,2%, penjualan sebanyak 53,9%. Sedangkan laki-laki mendominasi pekerjaan tehnis seperti operator sebanyak 87,1% dan pekerjaan legislator, pegawai senior dan manajer sebanyak 77,3% . Ketika masa pertumbuhannya, otak kiri pria berkembang lebih lambat dibandingkan otak kanannya. Hal itulah yang menyebabkan laki-laki lebih banyak dalam menggunakan logikanya daripada perempuan. Sedangkan wanita cenderung menggunakan kedua sisi otak kiri dan kanannya sehingga perempuan lebih mudah untuk menghubungkan pemikiran dan perasaannya dalam waktu yang bersamaan. Namun hal itu tidak berarti bahwa wanita tidak mampu bekerja pada bidang yang berkaitan dengan fungsi logika, hanya saja secara default laki-laki lebih mudah mempelajarinya.
2. Tubuh
Perbedaan pada pria dan wanita tidak hanya pada otaknya saja, namun secara postur dan struktur tubuh mereka memiliki perbedaan yang mempengaruhi peran keduanya dalam kehidupan. Bahkan sejak dahulu kala laki-laki telah ditugaskan sebagai pemburu sedangkan wanita sebagai pengasuh serta pemelihara.
3. Hormon Oksitosin
Hormon Oksitosin yang terdapat dalam tubuh wanita berperan merangsang timbulnya dorongan untuk menyentuh dan di sentuh. Bahkan ketika dewasa, kepekaan tersebut akan meningkat sepuluh kali lipat terhadap sentuhan dibandingkan dengan kulit pria. Dan hal tersebut lah yang membuat wanita menjadi lebih sensitif.
4. Kekuatan
Benarkah tubuh pria lebih kuat dibandingkan wanita?
Hormon Testosteron yang berlimpah pada tubuh pria berperan sangat penting dalam membentuk otot tubuh. Oleh karenanya, komposisi otot pria lebih besar dibandingkan laki-laki yaitu 45% sedangkan wanita hanya 35%. Perbedaan komposisi itulah yang menjadikan laki-laki lebih kuat dibandingkan wanita.
Maka, dari perbedaan-perbedaan yang telah dipaparkan diatas menjadi bukti bahwa pria dan wanita tidaklah sama. Tuntutan yang dicari oleh kaum Feminisme kian melewati batas fitrah seorang perempuan. Memperlakukan wanita dengan baik adalah hal yang wajib, namum menuntuk hak yang berlebihan dan kebebasan yang berlebihan bagi wanita adalah hal yang justru menjerumuskan wanita kedala lubang hitam dan kesalah pahaman. Dan wajar saja jika laki-laki seringkali mendapatkan porsi yang berbeda dengan wanita, karena pada dasarnya tugas, tanggung jawab, kemampuan dan kekuatan yang dimiliki wanita dan laki-laki berbeda. Justru memperlakukan mereka sama adalah ketidak adilan. paham feminisme telah membohongi wanita dengan iming-iming membebaskan dari segala tindak kekerasan dan memperjuangkan hak-hak wanita. Karena realitanya feminisme justru mendatangkan kebebasan tanpa batas maupun norma yang dapat merusak fitrah wanita.
Tulisan ini tentu tidak luput dari kekurangan. Maka masukan dan saran yang membangun sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan menulis penulis.
Daftar Pustaka
Nunuk Prasetyo Murniati, Gerakan Anti Kekerasan Perempuan, Kansisus, Jogjakarta, 1998.
Mely G. Tan, Perempuan Indonesia, Pemimpin Masa Depan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 1991.
Seri siasat kebudayaan, Citra Wanita Dan Kekuasaan, kansius, jakarta 1992.
Ibnu Mustafa, Wanita Islam Menjelang Tahun 2000, Al Bayan, Bandung, 1993.
No comments:
Post a Comment