Thursday, May 30, 2019

YUK BELAJAR TENTANG FEMINISM



Nama : Muhammad Zuhardiman
NIM : 17.01.051.060
       Pada tulisan kali ini saya akan memaparkan dari berbagai sumber yang saya jadikan satu tentang feminism, feminism ini hadir karena perempuan mengiginkan kesetraaan dengan laki-laki. Mereka tidak ingin hak mereka di batasi, mereka ingin seperti laki-laki yang bebas. Maka dari itu mereka membentuk teori feminisme ini, karena hak mereka yang di batasi. Seperti halnya yang kita ketahui disejarah-sejarah pada sebelumnya, perempuan hanya bisa meramu makanan, sedangkan yang laki-laki berburu, mencari bahan makanan dan sebagainya. Di sini jelas terlihat bahwa perempuan tidak diberikan kepercayaan untuk ikut andil dalam membantu laki-laki..ini adalah salah satu contoh ketidak adilan kepada hak perempuan, masih banyak ketidak adilan yang lain. Maka perempuan bertekad membuat gerakan feminism untuk menyetarakan peranan perempuan dalam rumah atau bahkan dalam masyarakat.
      Mungkin teman-teman semua bertanya-tanya, bagaimana si sejarah awal masuknya feminism ini ke Indonesia?, jawabannya sebagai berikut. Jadi lahirnya gerakan feminism di Indonesia  dipengaruhi oleh berbagai kondisi historis sejarah perjuangan bangsa, program pembangunan nasional, globalisasi serta reformasi serta kehidupan religius masyarakat. Seperti yang kita semua ketahui bahwa negara kita dulunya pernah di jajah oleh negara-negara lain, dan Indonesia di jajah sangatlah lama. Siapa yang tidak kenal R.A Kartini, beliau dulunya adalah anak bangsawan, nama R.A Kartini di berikan karena panggilan untuk perempuan keluarga bangsawan adalah RA(Raden Ajeng) .Cita-cita luhur R.A Kartini adalah ia ingin melihat perempuan pribumi dapat menuntut ilmu dan belajar seperti sekarang ini, semua perjuangan R.A Kartini di tulisa dalam buku Habislah Gelap terbitlah Terang. R.A Kartini ini adalah pelopor berdirinya gerakan emansipasi wanita ketika zaman kolonial. Ia diperlakukan tidak adil oleh orang tuanya dengan “dipingit” tidak seperti saudara laki-lakinya yang disekolahkan di Universitas Leiden negeri Belanda. Ia merasa terhina oleh adanya perkawinan permaduan (poligami). Ia kemudian mempelopori dibukanya sekolah untuk mendidik wanita .Setelah itu lahirlah tokoh feminisme di Jawa Barat yakni Dewi Sartika.
         Setelah R.A Kartini mempelopori berdirinya gerakan emansipasi wanita, banyak bermunculan organisasai perempuan.Organisasi perempuan yang pertama adalah Poetri Mardika yang lahir tahun 1912. Organisasi ini memiliki hubungan dengan dengan Organisasi Nasional pertama Boedi Oetomo (1908). Setelah Poetri Mardika berdiri, muncullah perkumpulan perempuan lainnya bernama Putri Sejati dan Wanita Utama. Selanjutnya Gerakan Pembaharuan Islam Muhammadiyah yang terbentuk tahun 1917 telah melahirkan organisasi wanita Aisyiah pada tahun 1920 dan kemudian diikuti oleh organisasi perempuan kaum katolik, dan protestan.
      Hingga saat ini banyak sekali bermunculan organisasi-organisasi perempuan lainnya, salah satunya Organisasi Nasyiatul Aisyiyah Di Sulawesi Tengah. Keberadaan organisasi Nasyiatul Aisyiyah yang sejak berdirinya ditujukan untuk menjadi gerakan putri Islam yang melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, senantiasa memiliki keterikatan pada pencerahan dan pemberdayaan perempuan menuju terwujudnya masyarakat madani, adalah suatu fakta bahwa organisasi ini merupakan modal social bagi bangsa Indonesia.Organisasi ini di bentuk untuk menangkal menikgkatnya isu tentang radiaklisme dan patologi di tengah-tengah masyarakat,yang di akibatkan oleh ajaran agama yang masyarakat terima keliru. Adapun Salah satu cara mengatasi radikalisme atau patologi sosial lainnya adalah dengan menguatkan aktifitas organisasi social berbasis agama yang di ketahui oleh publik sebagai organisasi yang membangun dan mencerdaskan masyarakat. 
   Gagasan mendirikan Nasyiatul Aisyiyah sebenarnya bermula dari ide Somodirjo, seorang guru standart school Muhammadiyah. Dalam usahanya itu, ia menakankan pentingnya  Perjuangan Muhammadiyah melalui peningkatan mutu ilmu pengetahuan yang di ajarkan ke pada muridnya, baik dalam bidang spiritual, intelektual, maupun jasmaninya agar kader-kader Muhammadiyah terdorong untuk beramal dan berbagi pengetahuan.
   Selanjutnya masih tentang feminism juga, ada wacana tentang kesetaraan gender yang membahas pemikiran islam kontemporer Fakta membuktikan bahwa di sebagian besar belahan dunia, termasuk di negara-negara Muslim, perempuan secara umum mengalami keterasingan. Di banyak negara dewasa ini, tidak ada jaminan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam bidang sosial, politik, ekonomi, dan hukum. Di sejumlah negara, perempuan dibatasi haknya atas kepemilikan tanah, mengelola properti, dan bisnis. Bahkan dalam melakukan perjalanan pun, perempuan harus mendapat persetujuan suami. Kalau menurut saya, saya setuju dengan argument di atas tentang wanita yang keluar rumah harus dengan izin suami, karena di agama di ajarkan kepada wanita yang telah menikah untuk taat dan patuh kepada suaminya. Maksudnya keluar rumah harus izin ini, bukan keluar-keluar belanja atau ke rumah tetangga aka tetapi keluar untuk bepergian yang agak jauh bahkan yang jauh.
         Sejak hampir seabad lalu banyak di antara kaum perempuan, termasuk perempuan muslim, yang merasakan ketimpangan dalam relasi gender. Perjuangan menciptakan keadilan gender diwujudkan melalui gerakan feminisme. Secara garis besar tak ada perbedaan antara feminisme Islam dengan feminisme yang berkembang di dunia Barat, kecuali bahwa feminisme Islam berpijak pada teks-teks sacral keagamaan. Dengan semangat feminisme, maka muncullah berbagai gagasan dan kajian terhadap tafsir ayat-ayat al-Qur’an dan hadis yang dilakukan para intelektual muslim, yang dikenal dengan sebutan feminis muslim.  

     Secara garis besar keberadaan perempuan terbagi menjadi dua macam. Pertama, objek pemuasan hasrat dan imaji seksual laki-laki dengan menempatkan gambar-gambar (foto) perempuan. Terutama dengan pose-pose eksploitatif sebagai ilustrasi di media, baik rubrik-rubrik jurnalistik maupun rubrik-rubrik komersial seperti iklan. Kedua, objek penekanan secara psikologis. Proses penekanan ini dilakukan dengan menetapkan label-label tertentu pada perempuan atau berusaha melang gengkan stereotip-stereotip yang selama ini memang dilekatkan pada perempuan oleh masyarakat. Bentuk penekanan psikologis membuat perempuan berpotensi mengalami tekanan secara psikologis dari diri sendiri, berupa rasa minder dan tidak berharga dalam masyarakat. Reformasi memililiki dua dampak dalam kehidupan sosial kitaSaya tidak setuju dengan perempuan terlalu di ekspos dan di eksploitasi dengan menjual lekuk tubuh seorang perempuan untuk mendapatkan kauntungan yang lebih besar. Banyak perusahaan yang menggunakan jasa perempuan untuk mengiklankan produk yang mereka miliki, hal tersebut dikarenakan perempuan memiliki daya tarik tersendiri ketika menjadi ambassador sebuah produk. Ada perempuan yang memang mau di eksploitasi da nada perempuan yang karena terpaksa mau diekspolitasi, mungkin karena kebutuhan ekonomi yang mendesak atau alasan lainnya.



Daftar Pustaka


           Sri Idayati Djoeffan.(2001). Gerakan Feminisme Di Indonesia : Tantangan Dan Strategi Mendatang. Mimbar No. 3 Th.XVII.

         Maushomah.(2010).Analisis Labelling Perempuan Dengan Teori Feminisme Psikoanalisis: Studi Kasus Majalah Remaja Olga.Universitas Negeri Semarang.

          Indah Ahdiah.(2011).Organisasi Perempuan Sebagai Modal Sosial(Studi Kasus Organisasi Nasyiatul Aisyiyah Di Sulawesi Tengah).Majalah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
          
 Wink.(2017).Biografi R.A Kartini-Pahlawan Emansipasi Wanita Indonesia.https://www.biografiku.com.
           




No comments:

Post a Comment